PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH
PEMAKAIAN METODE SOLVING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIDANG STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA SDN 04 BUMI AGUNG KECAMATAN BUMI AGUNG
KABUPATEN WAY KANAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap negara merupakan keharusan untuk
meningkatkan pembangunan disegala
bidang, jika negara tersebut ingin maju. Demikian juga halnya dengan negara
kita yang sedang berkembang, haruslah selalu memperhatikan masalah yang sedang
dihadapi masyarakat. Terutama masalah pendidikan, karena pendidikan merupakan
masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Dalam dunia pendidikan, masyarakat menuntut bahwa pendidikan haruslah
betul-betul membawa anak didik menjadi tenaga-tenaga yang cakap, produktif dan
penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu maka lembaga pendidikan haruslah
betul-betul bertanggung jawab untuk menghasilkan anak didik yang diharapkan
oleh masyarakat tersebut.
Dengan rasakehidupan berkeluarga
orang tua adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan
hidup anaknya, karena anak yang dilahirkan merupakan karunia dan amanat dari
Allah SWT. yang harus diemban oleh orang tuanya. Hal ini diterangkan oleh Allah
SWT dalam surat
at-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
Artinya : “Hai Orang-orang
yang beriman jagalah dirimu dan
keluargamu
dari
api neraka…….”[1]
Berdasarkan dari keterangan ayat di atas, bahwa tanggung
jawab orang tua adalah menjaga keselamatan dan kesejahteraan hidup anaknya di dunia
dan akhirat. Sebagai upaya untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan hidup
anaknya, maka orang tua harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya yang bersifat
material dan spiritual, seperti ; sandang, pangan, papan dan pendidikan.
|
Untuk
memberikan pendidikan kepada anak merupakan tanggung jawab dari kedua orang
tuanya, yaitu mulai dari dalam keluarga atau disebut dengan pendidikan informal.
Sekolah bersama-sama orang tua mendidik anak-anaknya, di rumah anak mendapatkan
pendidikan sesuai dengan kemampuan orang tuanya dan di sekolah anak mendapatkan
pendidikan sesuai dengan jenjang yang ditempuhnya. Peran dan fungsi sekolah
menurut Drs. A. Muri Yusuf, adalah:
membantu keluarga dalam
mendidik anak-anaknya di sekolah. Sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya
melalui wewenang hukum yang dimilikinya melalui tugas yang kedua, yaitu
memberikan ilmu pengetahuan, keterampilandan nilai sikap secara lengkap sesuai
pula dengan apa yang dubutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berada.2
Peran dan fungsi sekolah untuk memberikan pendidikan kepada
anak itu sangat terbatas oleh waktu dan tata tertib yang ada. Untuk membantu
peran dan fungsi sekolah itu, maka orang tua harus ikut berperan serta dan
tanggung jawab dalam proses pendidikan anaknya. Karena orang tua adalah orang
yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan anaknya. Tanggung jawab
orang tua meliputi :
a.
Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjadi hubungan orang dengan anaknya,
b.
Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekwensi kedudukan orang tua
terhadap anaknya,
c.
Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan
kemanusiaannya.3
Dari pendapat tersebut, orang tua memiliki tanggung jawab penuh
terhadap perkembangan anak-anaknya terutama dari kenakalan remaja. Remaja
adalah rentangan kehidupan manusia yang berlangsung sejak berakhirnya masa kanak-kanak
sampai awal dewasa. Oleh karena itu sering juga disebut sebagai masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Masa remaja oleh para ahli dibagi dalam menjadi tiga periode
antara lain oleh E.B.Hurlock :
1. Masa pubertas yang langsung
antara usia 11 sampai 13 tahun,
2. Masa Adolesen/remaja awal yang
berlangsung antara 13 sampai 17 tahun,
Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya adalah
tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak secara material dan
spiritual. Kebutuhan anak secara material, meliputi; motivasi, bimbingan dan
arahan dari orang tua.
Pengertian bimbingan menurut pendapat Artur.J.Jones adalah :
“bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain dalam menetapkan pilihan
dan menyesuaikan diri, serta dalam memecahkan masalah-masalah, bimbingan
bertujuan membantu penerima secara bebas dan bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri.5
Bimbingan orang tua berarti suatu bantuan yang diberikan oleh orang tua
kepada anaknya berupa didikan akhlak, perhatian, asuhan, arahan, pertolongan
dan motivasi agar anak dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang
tidak baik menurut syariat ajaran agama Islam.
Anak yang kurang mendapat bimbingan, perhatian dan arahan dari
orang tuanya terutama didikan keagamaan dilingkungan keluarga biasanya sikap
dan perilakunya mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang negatif sehingga
menyimpang dari norma-norma agama, hal ini disebabkan di usia remaja adalah
masa puber yaitu masa penjajakan.
Adapun salah satu faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa
menurut Drs. Hasan Basri dalam bukunya Remaja Berkualitas adalah faktor endogen
atau dari diri sendiri dan faktor eksogen yaitu pengaruh dari lingkungan.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada saat sebelum
penelitian dimulai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur didapat bahwa orang tua siswa dalam memberikan bimbingan
tidak sepenuhnya, bimbingan yang diberikan hanya sebatas memfasilitasi
keperluan anak sekolah seperti biaya keperluan pendidikan, sarana transportasi
dan komunikasi. Sedangkan bimbingan dalam bentuk akhlakul karimah mereka sepenuhnya
menyerahkan kepada dewan guru yang bertugas, sehingga tanpa mereka sadari
fasilitas yang mereka berikan malah disalah gunakan oleh anak-anak mereka.
Sarana transportasi yang difasilitasi orang tua dijadikan anak-anak untuk ajang
kebut-kebutan, sarana komunikasi yang berbentuk handphone digunakan siswa
sebagai alat hiburan dan bahkan di antara siswa ada yang sengaja menyimpan
gambar dan film dewasa. Sedangkan biaya yang diberikan untuk kepentingan
pendidikan mereka gunakan untuk membeli rokok yang mereka hisap saat mereka
berangkat sekolah, pulang sekolah bahkan ada yang kedapatan merokok di lingkungan
sekolah.
Berdasarkan pertimbangan latar belakang masalah tersebut
diatas, maka penulis mencoba untuk mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN
SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
B. Rumusan Masalah
Menurut Sumadi Suryabrata, dalam bukunya Metodologi
Penelitian menerangkan bahwa :
“Tidak ada aturan umum
mengenai cara merumuskan masalah itu namun dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut :
a. Masalah hendaklah dirumuskan
dengan kalimat tanya,
b. Rumusan itu hendaklah padat
dan jelas,
c. Rumusan itu hendaklah memberi
petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terkandung dalam rumusan itu.6
Berdasarkan latar belakang dan pengertian rumusan masalah di
atas maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah bimbingan orang
tua siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur ?
2. Bagaimanakah kenakalan siswa
kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur ?
3. Apakah terdapat pengaruh
bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa kelas VIII di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan
diteliti, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup pembahasan masalah yang
ada dalam penelitian ini. Adapun pembatasan masalah yang penulis maksud adalah
sebagai berikut :
1. Tempat penelitian adalah di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
2. Subjek penelitian adalah orang
tua dan siswa kelas VIII yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang
II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
3. Ruang lingkup penelitian
adalah bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
4. Macam penelitian adalah
individual,
5. Jenis penelitian adalah
kwantitatif.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mendiskripsikan
Bimbingan Orang Tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur
b. Untuk mendiskripsikan
Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur
c. Untuk mengetahui pengaruh
bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri
1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2. Keguanaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis,
penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar dan merupakan sumbangsih
pengayaan ilmu pengetahuan untuk peneliti-peneliti selanjutnya, khususnya dalam
upaya untuk mencari jalan pemecahan permasalahan tentang pengaruh bimbingan
orang tua terhadap kenakalan siswa.
b. Kegunaan Praktis
Dalam prakteknya, penelitian diharapkan akan berguna bagi :
1). Kepala
Sekolah
Bagi
Kepala Sekolah penelitian ini sebagai sumbangsih untuk memperoleh informasi
ilmiah tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa
2) Orang
Tua
Bagi orang tua
umumnya dan khususnya orang tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Belitang II Kabupaten OKU Timur kegunaan penelitian ini sebagai acuan dan
merupakan sumbangsih untuk memperoleh informasi tentang pengaruh bimbingan
orang tua terhadap kenakalan siswa, dalam rangka menanamkan akhlakul karimah
anak baik di sekolah maupun dirumah.
3) Guru
Kegunaan penelitian
ini bagi dewan guru pada umumnya dan khususnya dewan Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah sebagai
pengetahuan dan informasi ilmiah tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap
kenakalan remaja.
4) Siswa
Bagi
siswa penelitian ini dijadikan sebagai pengetahuan tentang pentingnya bimbingan
orang tua terhadap kenakalan siswa, yaitu bimbingan yang diberikan orang tuanya
baik di rumah maupun di sekolah.
E. Hipotesis
Dalam
suatu penelitian, hipotesis merupakan suatu unsur yang sangat penting. “Hipotesa adalah suatu
kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti tetapi harus dibuktikan atau
harus diuji kebenarannya” 7Adapun
hipotesis dalam penulis ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat
pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2. Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap
kenakalan
siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur
F. Variabel Penelitian
Devinisi variabel menurut pendapat Prof. Dr. Suharsimi
Arikunto, “adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian”78
Variabel berarti pokok permasalahan atau titik perhatian yang
akan diteliti dalam suatu penelitian. Variabel yang penulis gunakan dalam
penelitian adalah variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut :
G. Tinjauan Pustaka
Berbicara tentang bimbingan orang
tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, hendaklah orang tua memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kenakalan siswa salah satunya adalah faktor pendidikan. Pendidikan
anak merupakan tanggung jawab orang tua, oleh karena itu dalam mensukseskan
pendidikan siswa orang tua perlu memberikan bimbingan kepada anak agar tujuan
dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai.
Dalam skripsi Wahyuno Tahun 2007 yang berjudul “Peranan kegiatan Majelis Taklim dalam
Mengurangi Kenakalan Remaja di Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Timur
Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan” Mengemukakan bahwa kemajuan
informasi yang begitu cepat berkembang saat ini akan menimbulkan dampak dan
berbagai masalah sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan
informasi tidak selamanya menimbulkan dampak yang positif bagi masyarakat luas,
yang ragam pengetahuannya tidak sama. Bagi masyarakat yang berpendidikan rendah
serta ekonomi lemah kemajuan informasi ini bisa menimbulkan masalah sosial
seperti kriminalistas, apalagi bagi remaja yang secara fisik sudah dewasa
tetapi secara psikis belum matang dalam mengendalikan emosionalnya, sehingga
dalam menghadapi arus globalisasi ini dikhawatirkan belum siap untuk
menghindari dampak negatifnya.
Sedangkan dalam skripsi Muflihannur Tahun 2007 yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Minat Belajar Siswa di Madrasah
Tsanawiyah Bustanul Ulum Wonotirto Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur”. Mengemukakan
bahwa bimbingan yang diberikan oleh orang tua di desa Wonotirto adalah sedang,
artinya sebagian besar keluarga di desa Wonotirto Kecamatan Belitang belum
dapat melaksanakan bimbingan kepada anaknya secara maksimal, akan tetapi
bimbingan diberikan pada saat orang tua mempunyai waktu luang. Sedangkan minat
belajar siswa di MTs Bustanul Ulum Wonotirto adalah sedang artinya banyak siswa
di MTs Bustanul Ulum Wonotirto Kecamatan Belitang pada waktu belajar masih
sering melakukan tindakan-tindakan yang melanggar tata tertib sekolah, seperti
bolos sekolah, waktu belajar main-main.
Dalam artikel Choirun Niswah Tahun 2008 pada Istinbath Jurnal
Kajian Keislaman dan Informasi Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Kopertais
Wilayah VII Sumbagsel yang berjudul “Peranan Orang Tua dalam Pendidikan
Anak-anak” mengemukakan bahwa keluarga pada hakikatnya merupakan tempat
yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh nilai-nilai keagamaan
termasuk akhlak. Oleh karena itu pendidikan agama menjadi elemen dasar semua
proses tersebut seharusnya diberikan sejak dini kepada anak di lingkungan
keluarga. Sedangkan yang paling bertanggungjawab dalam pelaksanaannya adalah
orang tua dalam pendidikan akhlak anak dalam Islam.
Dalam artikel Alimron Tahun 2008 pada Istinbath Jurnal Kajian
Keislaman dan Informasi Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Kopertais
Wilayah VII Sumbagsel yang berjudul “Pergaulan
Remaja dalam Perspektif Hadist” mengemukakan bahwa akibat pengaruh
lingkungan, media cetak dan media elektronik pada era informasi dan globalisasi
dewasa ini, tidak sedikit remaja yang mengalami dekadensi moral. Ketidakmampuan
remaja menyaring budaya yang datang dari lingkungan luar (budaya barat) membuat
remaja meniru apapun yang dilakukan oleh masyarakat barat seperti;
minum-minuman berakohol, memakai narkoba dan melakukan seks bebas. Untuk
mengantisipasi prilaku remaja tersebut, peran agama dan keluarga sangatlah
penting. Agama Islam sebagai pandangan hidup yang paripurna dan lengkap, telah
mengatur etika pergaulan bagi remaja dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana
yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Perbedaan skripsi yang berjudul Pengaruh Bimbingan
Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur adalah Pertama,
Penelitian ini belum pernah diteliti di Sekolah Negeri maupun Swasta manapun,
di wilayah Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya. Kedua, Penelitian ini menitik beratkan
tentang Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Belitang
II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang belum pernah dikaji secara
luas. Ketiga, 2 Artikel dan 2 skripsi
sebelumnya membahas Peranan Orang Tua,
Peranan Kegiatan Majelis Taklim dalam mengurangi kenakalan remaja sedangkan
penulis membahas Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
H. Devinisi Operasional
1. Bimbingan Orang Tua yang
penulis maksud dalam penulisan ini adalah bimbingan Pendidikan Agama Islam,
yaitu bimbingan orang tua yang diberikan kepada anaknya berupa asuhan, arahan,
nasehat, perhatian dan motivasi kepada anak dalam bergaul dengan teman sekolah
maupun lingkungan masyarakat.
2. Kenakalan Siswa yang akan
penulis kaji dalam penelitian ini adalah kenakalan yang sering dilakukan
anak/siswa di sekolah seperti suka merokok, berkelahi, dan pergaulan bebas.
I. Methodelogi Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah ”keseluruhan subjek penelitian”99.
Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah orang tua dan
siswa-siswi kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang
mulai menginjak usia remaja yaitu dari usia 13 tahun keatas, dari jumlah
populasi sebanyak 191 anak, yang terdiri dari 79 laki-laki dan 112 perempuan. Untuk
lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel populasi dibawah ini :
Tabel 1
Populasi
Penelitian
NO
|
KELAS
|
JUMLAH
|
JUMLAH
POPULASI
|
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
|||
1
2
3
|
VII
VIII
IX
|
121
79
85
|
93
112
85
|
224
191
170
|
JUMLAH
|
285
|
290
|
585
|
Sumber :
Dokumentasi Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Belitang II
Kabupaten OKU Timur Tahun Ajaran 2010/2011
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah “sebagian atau mewakili populasi yang diteliti”10, sedangkan untuk pengambilan sampel
penulis memakai sistem statified random sampling, yaitu : “. . . Jika Subjeknya
besar (lebih dari 100) sampel dapat diambil antara . . . sampai 25 % atau
lebih”.11
Berdasarkan dari jumlah populasi penelitian, maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan sistem statified random sampling dari jumlah
populasi kelas VIII sebanyak 191 siswa dan diambil 48 siswa dari jumlah
tersebut. (25 % dari jumlah populasi)
Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel
populasi dibawah ini :
Tabel 1
Populasi
Penelitian
NO
|
KELAS
|
JUMLAH SAMPEL 25 %
|
||
Populasi
|
Pecahan
|
Pembulatan
|
||
1
|
VIII
|
191
|
47,75
|
48
|
2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian
a. Jenis Data Penelitian
Data-data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder, dan
data-datanya sebagai berikut :
1) Jenis Data Primer
Data
primer adalah jenis data pokok atau utama yang diperlukan dalam penelitian,
data ini berupa hasil angket tentang bentuk kenakalan siswa kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun Pelajaran
2010 / 2011
2) Jenis Data Skunder
Data
skunder adalah jenis data kedua atau data penunjang yang diperlukan dalam
penelitian, data ini berupa; histories, geografis, struktur organisasi, sarana
dan prasarana sekolah, jumlah siswa, guru dan karyawan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
b. Sumber Data Penelitian
Untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian penulis menggunakan
sumber-sumber data sebagai berikut:
1) Sumber Data Primer
Sumber
data primer adalah sumber data pokok atau data yang utama diperlukan dalam
penelitian. Sumber data ini meliputi orang tua dan siswa-siswi di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
2) Sumber Data Skunder
Sumber data
skunder adalah sumber data yang kedua dari sumber data primer atau sumber data
penunjang yang diperlukan, sumber data ini meliputi : Kepala Sekolah dan
buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian
Untuk
mengetahui data atau informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan
penelitian penulis menggunakan metode antara lain sebagai berikut :
a.
Metode Observasi
Yaitu
suatu penelitian yang dilakukan dalam mempelajari bahan bacaan seperti
literature, karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang ada kaitannya dengan
penulisan ini.
b.
Metode Lapangan (Field Research)
Yaitu
pengumpulan data yang bersumber dari hasil penelitian yang dilakukan langsung
pada di sekolah Menengah Pertama Negeri I Belitang II Kabupaten OKU Timur,
melalui :
1)
Metode Wawancara
Yaitu mengumpulkan
data melalui pembicaraan langsung dengan orang yang berkepentingan dalam
penulisan ini.
2)
Metode Observasi
Yaitu mengumpulkan
data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap siswa untuk mendapatkan
data yang benar.
3)
Metode Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan
data dengan cara melihat langsung dokumen atau catatan yang berhubungan dengan penulisan ini.
4. Analisis Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian
terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis data penelitian
dengan menggunakan analisis secara statistik deskriptif dengan menggunakan
perhitungan secara korelasi Produk Momen. Namun sebelum dilakukan analisis
terlebih dahulu diadakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari nilai rata-rata skor
jawaban angket responden dari variabel X dan Y
b. Mencari nilai Mean (M) dari
skor X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
“ Mx = ∑
fx1 “[2]12
N
c. Mencari Strandar Deviasi
tiap-tiap interval atau nilai X dan Y dengan rumus : “ x = X – Mx “ [3]13
d. Mencari Nilai Standar Deviasi
nilai X dan Y dengan rumus sebagai berikut :
N
e. Kemudian dilakukan perhitungan
nilai Tinggi, Sedang dan Rendah (TSR) antara lain sebagai berikut :
Tinggi adalah =
Mx + 1 SDx
Sedang adalah =
Antara Mx - 1 SDx sampai dengan Mx + 1 SDx
Rendah adalah = Mx
+ 1 SDx ke bawah
f. Melakukan analisis secara
statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Praduct Moment, dengan rumusnya
sebagai berikut :
∑ xy
1) r xy = Angka indeks Korelasi
“r” Product Moment.
2) ∑ xy =
Hasil perkalian antara deviasi skor X (yaitu x) dan deviasi skort Y
(yaitu y)
3) ∑ x2 =
Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dulu dikuadratkan
4)
∑y2 = Jumlah deviasi skor y
setelah terlebih dulu dikuadratkan.
Pengujian Hipotesis
dengan menggunakan tabel Korelasi Product Moment untuk degrees of
freedom (df) atau derajat bebas (db) untuk mengetahui apakah ada hubungan atau
tidak antara variabel X dengan variabel Y.
J. Sistematika Pembahasan
Sebagai langkah penjabaran lebih lanjut bagi penulisan ini,
maka penulis merencanakan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam
bab ini memuat latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,tujuan
dan kegunaan penelitian, hipotesa, variable penelitian, devinisi operasional,
metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : BIMBINGAN ORANG TUA DAN
KENAKALAN SISWA
Dalam
bab ini merupakan bab kajian secara teoritis tentang bimbingan orang tua, yang
meliputi; pengertian orang tua, tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak,
pengertian bimbingan, fungsi dan tujuan pendidikan dari orang tua. Kenakalan
siswa yang meliputi pengertian siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kenakalan siswa.
BAB III : KEADAAN UMUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BELITANG II KABUPATEN OGAN KOMERING
ULU TIMUR
Dalam
bab ini memuat tentang historis dan geografis, struktur organisasi, keadaan
sarana prasarana, keadaan siswa, keadaan guru dan keadaan karyawan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
BAB IV : PENGARUH BIMBINGAN
ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BELITANG
II KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
Dalam
bab ini merupakan analisis data dari hasil penelitian, yang meliputi tentang
bimbingan orang tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II
Kabupaten OKU Timur, Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Belitang II Kabupaten OKU Timur, Pengaruh bimbingan orang tua terhadap
kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten OKU
Timur dan pengujian hipotesa penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini memuat kesimpulan dan
saran-saran
3 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, PengantarDasar-dasar Kependidikan,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1988), hal.17
4 Nafisah Burlian,
Drs.,Akmal Hawi,Drs.MAg, Psikologi Perkembangan, (Palembang : Fakultas Tarbiyah IAIN Raden
Fatah, 2002), hal.113
5 H.M. Arifin, M.Ed, Bimbingan
dan Konseling Modul 1-6, (Jakarta:
Dirjen Bimbingan Agama Islam dan UT, 1994), hal.5
6 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 17
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 17
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 115
No comments:
Post a Comment