Friday, July 1, 2016

skripsi alqur'an hadits.

PROPOSAL  SKRIPSI
PENGARUH PEMAKAIAN METODE SOLVING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA SDN 04 BUMI AGUNG KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN


A.    Latar Belakang
Dalam setiap negara merupakan keharusan untuk meningkatkan  pembangunan disegala bidang, jika negara tersebut ingin maju. Demikian juga halnya dengan negara kita yang sedang berkembang, haruslah selalu memperhatikan masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Terutama masalah pendidikan, karena pendidikan merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Dalam dunia pendidikan, masyarakat  menuntut bahwa pendidikan haruslah betul-betul membawa anak didik menjadi tenaga-tenaga yang cakap, produktif dan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu maka lembaga pendidikan haruslah betul-betul bertanggung jawab untuk menghasilkan anak didik yang diharapkan oleh masyarakat tersebut.
Dengan rasakehidupan  berkeluarga orang tua adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup anaknya, karena anak yang dilahirkan merupakan karunia dan amanat dari Allah SWT. yang harus diemban oleh orang tuanya. Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam surat at-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :

Artinya : “Hai  Orang-orang  yang  beriman  jagalah  dirimu  dan keluargamu
                  dari api neraka…….”[1]
Berdasarkan dari keterangan ayat di atas, bahwa tanggung jawab orang tua adalah menjaga keselamatan dan kesejahteraan hidup anaknya di dunia dan akhirat. Sebagai upaya untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan hidup anaknya, maka orang tua harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya yang bersifat material dan spiritual, seperti ; sandang, pangan, papan dan pendidikan.

1
 
Untuk memberikan pendidikan kepada anak merupakan tanggung jawab dari kedua orang tuanya, yaitu mulai dari dalam keluarga atau disebut dengan pendidikan informal. Sekolah bersama-sama orang tua mendidik anak-anaknya, di rumah anak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan orang tuanya dan di sekolah anak mendapatkan pendidikan sesuai dengan jenjang yang ditempuhnya. Peran dan fungsi sekolah menurut Drs. A. Muri Yusuf, adalah:
membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya di sekolah. Sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya melalui wewenang hukum yang dimilikinya melalui tugas yang kedua, yaitu memberikan ilmu pengetahuan, keterampilandan nilai sikap secara lengkap sesuai pula dengan apa yang dubutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berada.2

Peran dan fungsi sekolah untuk memberikan pendidikan kepada anak itu sangat terbatas oleh waktu dan tata tertib yang ada. Untuk membantu peran dan fungsi sekolah itu, maka orang tua harus ikut berperan serta dan tanggung jawab dalam proses pendidikan anaknya. Karena orang tua adalah orang yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan anaknya. Tanggung jawab orang tua meliputi :
a.        Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjadi hubungan orang dengan anaknya,
b.        Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekwensi kedudukan orang tua terhadap anaknya,
c.        Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaannya.3

Dari pendapat tersebut, orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap perkembangan anak-anaknya terutama dari kenakalan remaja. Remaja adalah rentangan kehidupan manusia yang berlangsung sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai awal dewasa. Oleh karena itu sering juga disebut sebagai masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Masa remaja oleh para ahli dibagi dalam menjadi tiga periode antara lain oleh E.B.Hurlock :
1.      Masa pubertas yang langsung antara usia 11 sampai 13 tahun,
2.      Masa Adolesen/remaja awal yang berlangsung antara 13 sampai 17 tahun,
3.      Masa remaja akhir antara 17 sampai 21 tahun.4
Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya adalah tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak secara material dan spiritual. Kebutuhan anak secara material, meliputi; motivasi, bimbingan dan arahan dari orang tua.
Pengertian bimbingan menurut pendapat Artur.J.Jones adalah : “bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain dalam menetapkan pilihan dan menyesuaikan diri, serta dalam memecahkan masalah-masalah, bimbingan bertujuan membantu penerima secara bebas dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.5  Bimbingan orang tua berarti suatu bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya berupa didikan akhlak, perhatian, asuhan, arahan, pertolongan dan motivasi agar anak dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik menurut syariat ajaran agama Islam.
Anak yang kurang mendapat bimbingan, perhatian dan arahan dari orang tuanya terutama didikan keagamaan dilingkungan keluarga biasanya sikap dan perilakunya mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang negatif sehingga menyimpang dari norma-norma agama, hal ini disebabkan di usia remaja adalah masa puber yaitu masa penjajakan.
Adapun salah satu faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa menurut Drs. Hasan Basri dalam bukunya Remaja Berkualitas adalah faktor endogen atau dari diri sendiri dan faktor eksogen yaitu pengaruh dari lingkungan.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada saat sebelum penelitian dimulai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur didapat bahwa orang tua siswa dalam memberikan bimbingan tidak sepenuhnya, bimbingan yang diberikan hanya sebatas memfasilitasi keperluan anak sekolah seperti biaya keperluan pendidikan, sarana transportasi dan komunikasi. Sedangkan bimbingan dalam bentuk akhlakul karimah mereka sepenuhnya menyerahkan kepada dewan guru yang bertugas, sehingga tanpa mereka sadari fasilitas yang mereka berikan malah disalah gunakan oleh anak-anak mereka. Sarana transportasi yang difasilitasi orang tua dijadikan anak-anak untuk ajang kebut-kebutan, sarana komunikasi yang berbentuk handphone digunakan siswa sebagai alat hiburan dan bahkan di antara siswa ada yang sengaja menyimpan gambar dan film dewasa. Sedangkan biaya yang diberikan untuk kepentingan pendidikan mereka gunakan untuk membeli rokok yang mereka hisap saat mereka berangkat sekolah, pulang sekolah bahkan ada yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Berdasarkan pertimbangan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

B.     Rumusan Masalah
Menurut Sumadi Suryabrata, dalam bukunya Metodologi Penelitian menerangkan bahwa :
“Tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan masalah itu namun dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
a.       Masalah hendaklah dirumuskan dengan kalimat tanya,
b.      Rumusan itu hendaklah padat dan jelas,
c.       Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.6

Berdasarkan latar belakang dan pengertian rumusan masalah di atas maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimanakah bimbingan orang tua siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ?
2.      Bagaimanakah kenakalan siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ?
3.      Apakah terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur?

C.    Batasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan diteliti, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup pembahasan masalah yang ada dalam penelitian ini. Adapun pembatasan masalah yang penulis maksud adalah sebagai berikut :

1.      Tempat penelitian adalah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
2.      Subjek penelitian adalah orang tua dan siswa kelas VIII yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
3.      Ruang lingkup penelitian adalah bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
4.      Macam penelitian adalah individual,
5.      Jenis penelitian adalah kwantitatif.

D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.  Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
a.       Untuk mendiskripsikan Bimbingan Orang Tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
b.      Untuk mendiskripsikan Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
c.       Untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2.   Keguanaan Penelitian
a.  Kegunaan Teoritis
    Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar dan merupakan sumbangsih pengayaan ilmu pengetahuan untuk peneliti-peneliti selanjutnya, khususnya dalam upaya untuk mencari jalan pemecahan permasalahan tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa.
b.    Kegunaan Praktis
Dalam prakteknya, penelitian diharapkan akan berguna bagi :
1).   Kepala Sekolah
        Bagi Kepala Sekolah penelitian ini sebagai sumbangsih untuk memperoleh informasi ilmiah tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa
2)    Orang Tua
  Bagi orang tua umumnya dan khususnya orang tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten OKU Timur kegunaan penelitian ini sebagai acuan dan merupakan sumbangsih untuk memperoleh informasi tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa, dalam rangka menanamkan akhlakul karimah anak baik di sekolah maupun dirumah.
3)  Guru
Kegunaan penelitian ini bagi dewan guru pada umumnya dan khususnya dewan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah sebagai pengetahuan dan informasi ilmiah tentang pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan remaja.
4)      Siswa
Bagi siswa penelitian ini dijadikan sebagai pengetahuan tentang pentingnya bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa, yaitu bimbingan yang diberikan orang tuanya baik di rumah maupun di sekolah.


E.     Hipotesis
Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan suatu unsur  yang sangat penting. “Hipotesa adalah suatu kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti tetapi harus dibuktikan atau harus diuji kebenarannya” 7Adapun hipotesis dalam penulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

2.      Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap
kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

F.     Variabel Penelitian
Devinisi variabel menurut pendapat Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, “adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”78
Variabel berarti pokok permasalahan atau titik perhatian yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Variabel yang penulis gunakan dalam penelitian adalah variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut :

 





G.    Tinjauan Pustaka
Berbicara tentang bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, hendaklah orang tua memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa salah satunya adalah faktor pendidikan. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua, oleh karena itu dalam mensukseskan pendidikan siswa orang tua perlu memberikan bimbingan kepada anak agar tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai.
Dalam skripsi Wahyuno Tahun 2007 yang berjudul “Peranan kegiatan Majelis Taklim dalam Mengurangi Kenakalan Remaja di Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan” Mengemukakan bahwa kemajuan informasi yang begitu cepat berkembang saat ini akan menimbulkan dampak dan berbagai masalah sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan informasi tidak selamanya menimbulkan dampak yang positif bagi masyarakat luas, yang ragam pengetahuannya tidak sama. Bagi masyarakat yang berpendidikan rendah serta ekonomi lemah kemajuan informasi ini bisa menimbulkan masalah sosial seperti kriminalistas, apalagi bagi remaja yang secara fisik sudah dewasa tetapi secara psikis belum matang dalam mengendalikan emosionalnya, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi ini dikhawatirkan belum siap untuk menghindari dampak negatifnya.
Sedangkan dalam skripsi Muflihannur Tahun 2007 yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Minat Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Bustanul Ulum Wonotirto Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur”. Mengemukakan bahwa bimbingan yang diberikan oleh orang tua di desa Wonotirto adalah sedang, artinya sebagian besar keluarga di desa Wonotirto Kecamatan Belitang belum dapat melaksanakan bimbingan kepada anaknya secara maksimal, akan tetapi bimbingan diberikan pada saat orang tua mempunyai waktu luang. Sedangkan minat belajar siswa di MTs Bustanul Ulum Wonotirto adalah sedang artinya banyak siswa di MTs Bustanul Ulum Wonotirto Kecamatan Belitang pada waktu belajar masih sering melakukan tindakan-tindakan yang melanggar tata tertib sekolah, seperti bolos sekolah, waktu belajar main-main.
Dalam artikel Choirun Niswah Tahun 2008 pada Istinbath Jurnal Kajian Keislaman dan Informasi Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Kopertais Wilayah VII Sumbagsel  yang berjudul “Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak-anak” mengemukakan bahwa keluarga pada hakikatnya merupakan tempat yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh nilai-nilai keagamaan termasuk akhlak. Oleh karena itu pendidikan agama menjadi elemen dasar semua proses tersebut seharusnya diberikan sejak dini kepada anak di lingkungan keluarga. Sedangkan yang paling bertanggungjawab dalam pelaksanaannya adalah orang tua dalam pendidikan akhlak anak dalam Islam.
Dalam artikel Alimron Tahun 2008 pada Istinbath Jurnal Kajian Keislaman dan Informasi Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Kopertais Wilayah VII Sumbagsel yang berjudul “Pergaulan Remaja dalam Perspektif Hadist” mengemukakan bahwa akibat pengaruh lingkungan, media cetak dan media elektronik pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, tidak sedikit remaja yang mengalami dekadensi moral. Ketidakmampuan remaja menyaring budaya yang datang dari lingkungan luar (budaya barat) membuat remaja meniru apapun yang dilakukan oleh masyarakat barat seperti; minum-minuman berakohol, memakai narkoba dan melakukan seks bebas. Untuk mengantisipasi prilaku remaja tersebut, peran agama dan keluarga sangatlah penting. Agama Islam sebagai pandangan hidup yang paripurna dan lengkap, telah mengatur etika pergaulan bagi remaja dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Perbedaan skripsi yang berjudul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah Pertama, Penelitian ini belum pernah diteliti di Sekolah Negeri maupun Swasta manapun, di wilayah Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya. Kedua, Penelitian ini menitik beratkan tentang Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang belum pernah dikaji secara luas. Ketiga, 2 Artikel dan 2 skripsi sebelumnya  membahas Peranan Orang Tua, Peranan Kegiatan Majelis Taklim dalam mengurangi kenakalan remaja sedangkan penulis membahas Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

H.    Devinisi Operasional
1.      Bimbingan Orang Tua yang penulis maksud dalam penulisan ini adalah bimbingan Pendidikan Agama Islam, yaitu bimbingan orang tua yang diberikan kepada anaknya berupa asuhan, arahan, nasehat, perhatian dan motivasi kepada anak dalam bergaul dengan teman sekolah maupun lingkungan masyarakat.
2.      Kenakalan Siswa yang akan penulis kaji dalam penelitian ini adalah kenakalan yang sering dilakukan anak/siswa di sekolah seperti suka merokok, berkelahi, dan pergaulan bebas.


I.       Methodelogi Penelitian
1.      Populasi dan Sampel Penelitian
a.       Populasi Penelitian
Populasi adalah ”keseluruhan subjek penelitian”99. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah orang tua dan siswa-siswi kelas VIII di  Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang mulai menginjak usia remaja yaitu dari usia 13 tahun keatas, dari jumlah populasi sebanyak 191 anak, yang terdiri dari 79 laki-laki dan 112 perempuan. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel populasi dibawah ini :


Tabel 1
Populasi Penelitian
NO
KELAS
JUMLAH
JUMLAH
POPULASI
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
2
3
VII
VIII
IX
121
79
85
93
112
85
224
191
170
JUMLAH
285
290
585

Sumber :   Dokumentasi  Sekolah  Menengah  Pertama  Negeri  1 Belitang II
                 Kabupaten OKU Timur Tahun Ajaran 2010/2011

b.      Sampel Penelitian
Sampel adalah “sebagian atau mewakili populasi yang diteliti”10, sedangkan untuk pengambilan sampel penulis memakai sistem statified random sampling, yaitu : “. . . Jika Subjeknya besar (lebih dari 100) sampel dapat diambil antara . . . sampai 25 % atau lebih”.11
Berdasarkan dari jumlah populasi penelitian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan sistem statified random sampling dari jumlah populasi kelas VIII sebanyak 191 siswa dan diambil 48 siswa dari jumlah tersebut. (25 % dari jumlah populasi)
Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel populasi dibawah ini :
Tabel 1
Populasi Penelitian
NO
KELAS
JUMLAH SAMPEL 25 %
Populasi
Pecahan
Pembulatan
1
VIII
191
47,75
48

2.      Jenis dan Sumber Data Penelitian
a.       Jenis Data Penelitian
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder, dan data-datanya sebagai berikut :
1)      Jenis Data Primer
Data primer adalah jenis data pokok atau utama yang diperlukan dalam penelitian, data ini berupa hasil angket tentang bentuk kenakalan siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun Pelajaran 2010 / 2011
2)      Jenis Data  Skunder
Data skunder adalah jenis data kedua atau data penunjang yang diperlukan dalam penelitian, data ini berupa; histories, geografis, struktur organisasi, sarana dan prasarana sekolah, jumlah siswa, guru dan karyawan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

b.      Sumber Data Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian penulis menggunakan sumber-sumber data sebagai berikut:
1)      Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data pokok atau data yang utama diperlukan dalam penelitian. Sumber data ini meliputi orang tua dan siswa-siswi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
2)      Sumber Data Skunder
Sumber data skunder adalah sumber data yang kedua dari sumber data primer atau sumber data penunjang yang diperlukan, sumber data ini meliputi : Kepala Sekolah dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

3.      Tehnik Pengumpulan Data Penelitian
Untuk mengetahui data atau informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan penelitian penulis menggunakan metode antara lain sebagai berikut :
a.           Metode Observasi
Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam mempelajari bahan bacaan seperti literature, karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang ada kaitannya dengan penulisan ini.
b.          Metode Lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data yang bersumber dari hasil penelitian yang dilakukan langsung pada di sekolah Menengah Pertama Negeri I Belitang II Kabupaten OKU Timur, melalui :
1)          Metode Wawancara
Yaitu mengumpulkan data melalui pembicaraan langsung dengan orang yang berkepentingan dalam penulisan ini.
2)          Metode Observasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap siswa untuk mendapatkan data yang benar.
3)          Metode Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat langsung dokumen atau catatan yang berhubungan  dengan penulisan ini.

4.      Analisis Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis data penelitian dengan menggunakan analisis secara statistik deskriptif dengan menggunakan perhitungan secara korelasi Produk Momen. Namun sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu diadakan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Mencari nilai rata-rata skor jawaban angket responden dari variabel X dan Y
b.      Mencari nilai Mean (M) dari skor X dan Y dengan rumus sebagai berikut:

“ Mx   =  ∑ fx[2]12
             N
c.       Mencari Strandar Deviasi tiap-tiap interval atau nilai X dan Y dengan rumus : “ x = X – Mx[3]13
d.      Mencari Nilai Standar Deviasi nilai X dan Y dengan rumus sebagai berikut :
      “ SD =           fx12            [4]14
                                  N
e.       Kemudian dilakukan perhitungan nilai Tinggi, Sedang dan Rendah (TSR) antara lain sebagai berikut :
Tinggi adalah        = Mx + 1 SDx
Sedang adalah       = Antara Mx - 1 SDx sampai dengan Mx + 1 SDx
      Rendah adalah      = Mx + 1 SDx ke bawah
f.       Melakukan analisis secara statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Praduct Moment, dengan rumusnya sebagai berikut :
∑ xy
“  r xy              =  (∑ X2 ) (∑ y2) “[5]15
1)     r xy     =   Angka indeks Korelasi “r” Product Moment.
2)   ∑ xy    =   Hasil perkalian antara deviasi skor X (yaitu x) dan deviasi skort Y (yaitu y)
3)    ∑ x2    =    Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dulu dikuadratkan
                 4)     ∑y2      =   Jumlah deviasi skor  y  setelah terlebih dulu dikuadratkan.
Pengujian Hipotesis dengan menggunakan tabel Korelasi Product Moment untuk degrees of freedom (df) atau derajat bebas (db) untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y.

J.      Sistematika Pembahasan
Sebagai langkah penjabaran lebih lanjut bagi penulisan ini, maka penulis merencanakan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I       : PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesa, variable penelitian, devinisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II      : BIMBINGAN ORANG TUA DAN KENAKALAN SISWA
Dalam bab ini merupakan bab kajian secara teoritis tentang bimbingan orang tua, yang meliputi; pengertian orang tua, tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak, pengertian bimbingan, fungsi dan tujuan pendidikan dari orang tua. Kenakalan siswa yang meliputi pengertian siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa.
BAB III   : KEADAAN   UMUM    SEKOLAH   MENENGAH   PERTAMA NEGERI 1 BELITANG II KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

Dalam bab ini memuat tentang historis dan geografis, struktur organisasi, keadaan sarana prasarana, keadaan siswa, keadaan guru dan keadaan karyawan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
BAB IV  : PENGARUH    BIMBINGAN    ORANG     TUA TERHADAP KENAKALAN       SISWA    DI   SEKOLAH    MENENGAH PERTAMA   NEGERI  1   BELITANG  II KABUPATEN   OGAN KOMERING ULU TIMUR

Dalam bab ini merupakan analisis data dari hasil penelitian, yang meliputi tentang bimbingan orang tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten OKU Timur, Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten OKU Timur, Pengaruh bimbingan orang tua terhadap kenakalan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belitang II Kabupaten OKU Timur dan pengujian hipotesa penelitian.
BAB V      : KESIMPULAN DAN SARAN
                    Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran




[1] Depag RI, 2000, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV. Diponegoro), hal. 325
2 A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1986), hal. 32
3 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, PengantarDasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), hal.17
4 Nafisah Burlian, Drs.,Akmal Hawi,Drs.MAg, Psikologi Perkembangan, (Palembang : Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah, 2002), hal.113
5 H.M. Arifin, M.Ed, Bimbingan dan Konseling Modul 1-6,  (Jakarta: Dirjen Bimbingan Agama Islam dan UT, 1994), hal.5
6 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 17
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 17
8 Ibid, hal. 99
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1989), hal. 115
10  Ibid, hal 117
11 Ibid, hal 107
12  Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Press, 2003), hal. 146
13  Ibid, hal. 141
14  Ibid, hal. 148
15  Ibid,  hal  232


No comments:

Post a Comment

https://studio.youtube.com/channel/UC_4yTxAMpJti6VZyjke6g6g